Saturday, January 30, 2016

Sejarah Penemuan Tata Surya

Dari dahulu kala telah diketahui lima planet yang paling dekat dengan matahari selain bumi yatu merkurius, venus, mars, jupiter, dan saturnus dimana planet-planet tersebut memiliki sebutan yang berbeda pada banyak negara di dunia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan penemuan Galileo Galilei (1964-1642) berupa teleskop refraktor sehingga dapat melihat lebih luas yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dari teleskop tersebut itulah diketahui bahwa Matahari dikelilingi venus. Dari perubahan posisi venus terhadap matahari ini, memperkuat teori heliosentris, yang menyatakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta. Mematahkan teori heliosentris yang dicetuskan oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543) yang menyebutkan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.
Teleskop yang ditemukan Galileo terus-menerus dikembangkan. Salah satunya oleh seorang ilmuan bernama Christian Huygens (1629-1965) yang menemukan Titan, yang merupakan satelit dari planet saturnus, yang berjarak hampir dua kali dari jarak bumi ke jupiter.  
Berbeda dengan Galileo yang menemukan teleskop, Johannes Kepler (1571-1630) menemukan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain yang disebut hukum kepler. Kemudian seiring dengan perkembangan jaman ditemukan hukum gravitasi yang dicetuskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dari kedua temuan tersebut membuat perhitungan dan pencarian benda-benda langit semakin berkembang.
Pada tahun 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan planet uranus. Dari perhitungan orbit uranus ditemukanlah planet neptunus pada Agustus 1846 dan pluto tahun 1930.

Seiring dengan perkembangan zaman, para ahli angkasa (astronom) telah menemukan sekitar 1.000 objek trans-Neptunus  yatu objek kecil di luar planet neptunus yang juga mengelilingi matahari. Di mana terdapat 100.000 objek yang menyerupai sabuk kuiper, yaitu suatu objek yang merupakan bagian dari objek-objek trans netunus. Benda langit yang termasuk dalam objek sabuk kuiper diantaranya adalah Huya (750 km pada Maret 2000), Quaoar (1.250 km pada juni 2002), Sedna (1.800 km pada maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, dan Varuna, serta 2003 EL61 (1.500 km pada mei 2004).

No comments:

Post a Comment